Kamis, 07 Oktober 2010

Susunan Acara: Seminar Sehari 65 Tahun Kapitulasi Jepang Dalam Perang Asia Pasifik


(Tema Utama: Ianfu, Romusha, dan Sejarah Kelam Militerisme Jepang di Asia Pasifik) Jakarta, 25 Oktober 2010
   
Waktu Acara 
Pukul 09.00 - 09.30    Registrasi
Pukul 09.30 - 10.00    Sambutan:
                                 1. Ketua Organizer Committee: Rusman
                                 2. Direktur GFI: Hendrajit
                                 3. Keynote Speaker: Des Alwi (Pelaku Sejarah)

Pukul 10.00 - 12.00    Session I
                                 Aspek Politik Internasional dari Militerisme Jepang pada Perang 

                                 Dunia II, dan potensi Kebangkitannya kini dan Mendatang.                                 
                                 Narasumber:                                    
                                 1. T.M. Hamzah Thayeb (Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI)
                                 2. Rahadi Teguh Wiratama (Pakar Sosial-Politik LP3ES).
                                 3. Eka Hindrati (Peneliti Independen Ianfu Indonesia dan Penulis

                                     Buku “Momoye; Mereka Memanggilku”)
                                 4. Hendrajit (Direktur Global Future Institute)                                    
                                 Moderator: Sudarto Murtaufiq, Direktur Diplomasi Publik GFI

Rabu, 06 Oktober 2010

Info Lengkap Seminar


Dasar Pemikiran

Global Future Institute (GFI) memandang Indonesia sebagai salah satu Negara di kawasan Asia Pasifik, sangat berkepentingan untuk mengingatkan kembali sepak-terjang militer Jepang maupun serangkaian tindak kejahatan perang yang dilakukan dalam kurun waktu antara 1942-1945.

Indonesia bukan satu-satunya negara di kawasan Asia Pasifik yang menderita sebagai korban dari militerisme dan kejahatan perang Jepang. Beberapa negara di kawasan Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapore, Filipina, Myanmar (Birma), Korea Selatan juga mengalami nasib yang sama. Dan yang tidak kalah penting adalah Republik Rakyat Cina  yang kelak terkenal dengan The Rape of Nanking.